CALON IBU PEMBAHARU
Alhamdulillah setelah lulus dari Kelas Bunda Produktif tiba saatnya di Kelas Bunda Salihah.
Kelas terakhir di institut Ibu Profesional. Tapi Bu Septi bilang ini bukanlah akhir tapi justru ini awal dari pembelajaran untuk menjadi Ibu Pembaharu.
Dan disini kita memasuki Kampus Ibu Pembaharu kampus hijau yang membuat kita nyaman dan bahagia dalam belajar. Jadi nostalgia lagi saat kuliah dulu. Di Kampus ini kita akan belajar bersama menggali semua "tantangan hidup" yang dihadapi oleh setiap ibu dan bersama-sama mencari solusinya. Harapannya setelah mengikuti aktivitas di kampus Ibu Pembaharu setiap ibu akan berkontribusi bagi terwujudnya komunitas berkelanjutan, menjadikan masalah sebagai sebuah tantangan dan menghadirkan manfaat bagi semua umat.
Masa Perkuliahan di Kampus Ibu Pembaharu insyaAllah selama 6 bulan. Dimulai dari tanggal 22 Juni dan berakhir 22 Desember 2021.
Syarat Kelulusan
Mahasiswa kampus ibu Pembaharu memiliki dua kriteria lulus yaitu lulus secara umum yang ditentukan oleh pihak manajemen kampus dan lulus secara personal yang ditentukan oleh masing-masing mahasiswa.
Kuliah Perdana
Sedih saat live kuliah perdana saya ketiduran dan pas bangun dini hari baru ingat ada live semalam. Alhamdulillah masih bisa menyimak materi 1 perkuliahan di kampus ibu Pembaharu.
Materi pertama perkuliahan bunda salihah dimulai dengan identifikasi masalah.
Mengapa kita perlu siap berubah dengan kondisi dunia saat ini. Dengan berbagai permasalahan yang ada pada diri.
Kita adalah guru pertama dan utama bagi anak-anak kita maka kitalah yang pertama kali harus berubah. Saatnya memilih Berubah atau Kalah. Kita harus sadar bahwa dunia sudah berubah. Mengubah pola pikir merubah mindset. Di Ibu Profesional kita selalu dilatih untuk merubah mindset.
Kita adalah perempuan yang kuat terbukti ketika kita diberi tantangan hamil selama 9 bulan, melahirkan belum ditambah amanah yang lain. Maka mari kita berdamai dengan masalah yang kita hadapi.
Di dunia kita saat ini, kita dapat dengan mudah mengatakan bahwa jumlahnya masalah melebihi jumlah solusi. Untuk membalikkan ini, kita perlu menambah jumlah solusi-jumlah pembuat perubahan
"Everyone a changemaker" Movement
IBU PEMBAHARU : EVERYMOTHER a CHANGEMAKER yaitu seorang ibu yang konsisten melakukan :
COGNITIVE EMPHATY
Mengembangkan empati kognitif yang mendalam untuk secara aktif mendengarkan dan memperhatikan masalah sosial, betapapun kecilnya masalah tersebut
TEAMWORK
Melengkapi dirinya, timnya dan komunitasnya untuk berkolaborasi dalam mengerjakan solusi yang berarti
NEW LEADERSHIP
Mengembangkan ketahanan dan kepemimpinan dalam upaya memecahkan masalah sosial sejak usia muda
CREATIVE PROBLEM SOLVING
Menerapkan pemikiran kritis untuk menghasilkan solusi inovatif guna mengatasi masalah yang kompleks
INDIKATOR SUKSES
KOMUNAL
Tuntas dengan minimal 7 dari 8 tantangan
Tuntas dengan minimal 7 dari 8 reviu yang ada
Mampu mengubah empati menjadi minimal 1 aksi untuk 1 solusi
Ikut berpartisipasi aktif minimal 2 dari 3 event besar di kampus Ibu Pembaharu
Mampu membuat 1 portofolio aksinya dalam bentuk website/pdf/karya digital lainnya
PERSONAL
Saya mampu menyelesaikan 1 masalah hidup saya
Saya mampu menulis 1 artikel perjalanan saya setiap pekan
TAHAPAN MENJADI IBU PEMBAHARU
IDENTIFIKASI MASALAH
TEMUKAN TEMAN
PAHAMI MASALAH
MEMILIH TUJUAN
IDENTIFIKASI AKSI
MELAKUKAN AKSI
APRESIAKSI
MERAYAKAN SOLUSI
PROBLEM STATEMENT
Identifikasi Masalah
Masalah saya
Pribadi
Pekerjaan domestik
Mengelola keuangan
Manajemen waktu
Manajemen Emosi
Menulis Jurnal
Keluarga
Komunikasi dengan keluarga
Memandu Bakat Minat Anak
Kurikulum family
Sosial
Saya Resah kalo melihat anak kecil main gadget
Saya Ingin para ibu bisa tetap Produktif dari Rumah
PROBLEM STATEMENT
ANALISA AKAR MASALAH
Landasan pemikiran dari QS AL-'ASR 103: 1-3
Mengingatkan kita tentang waktu.
Waktu adalah salah satu nikmat diantara nikmat-nikmat Allah kepada hambaNya yang harus disyukuri.
Rasulullah Saw bersabda : ada dua nikmat yang kebanyakan orang merugi padanya : waktu luang dan kesehatan (HR.Bukhari).
Rasulullah Saw telah bersabda " Gunakan lima perkara sebelum datang yang lima,
Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu
Waktu katamu sebelum datang waktu miskinmu
Waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu
Masa hidupmu sebelum datang ajalmu
(HR Hakim)
Saat menuliskan identifikasi masalah ada 10 masalah yang saya temukan yaitu 5 masalah pribadi, 3 masalah keluarga, 2 masalah sosial.
Dan masalah yang paling urgen saya hadapi saat ini adalah manajemen waktu. Mengapa? Karena penataan waktu antara urusan domestik dan urusan publik belum terkelola dengan baik sehingga menimbulkan kelelahan fisik dan pikiran. Emosipun jadi meninggi dan berdampak ke anak-anak dan suami.
Sejak saya mendapat amanah sebagai supervisor di salah satu tim marketing buku Siroh saya merasa walopun bekerja dari rumah tapi rasanya sibuk sekali. Walopun udah dibuat kandang waktu kapan saya beraktivitas di ranah domestik kapan saya mendampingi anak-anak kapan saya bekerja kapan saya Family time. Namun dalam aplikasinya saya sering melanggar waktu yang sudah dijadwalkan. Pekerjaan domestik pun sering tercecer dan tidak tuntas saya kerjakan.
Saya membutuhkan asisten rumah tangga untuk membantu menyelesaikan urusan domestik tapi sampe saat ini belum menemukan asisten rumah tangga. Karena ternyata disini ART itu pekerjaan yang sangat langka. Orang lebih memilih kerja di toko, kerja di pasar, kerja di rumah makan, kerja laundry.
Akhirnya untuk urusan domestik saya membangun teamwork di keluarga. My Family my team. Kami membagi peran/tugas dengan semua anggota keluarga. Semua anggota punya peran/tugasnya masing-masing. Hanya saja dengan bakat Maximizer saya kadang suka melihat hasilnya kurang sempurna dan terkadang membuat saya badmood.
Semoga dengan melihat akar masalah ini saya bisa mendapat solusi untuk menyelesaikan masalah manajemen waktu yang saya hadapi sehingga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari saya bahagia dan keluarga juga bahagia.
"Jangan Pernah menyerah karena masalah, teruslah melangkah sehingga masalah tersebut akan kewalahan mengikuti jejak langkah solusi kita" (Septi Peni Wulandani)
#materi1
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
Comments
Post a Comment